Makassar - Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr. dr. Khalid Saleh, Sp.PD-KKV., FINASIM., M. Kes meresmikan penggunaan alat kesehatan bantuan Kementerian Kesehatan RI T.A 2020, pagi tadi, Kamis (11/2).
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, hari ini diresmikan penggunaan alat kesehatan bantuan Kementerian Kesehatan RI dari anggaran rupiah murni tahun 2020 dengan total 110 alat. Hal ini tentu sangat dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit.” tutur Khalid
Lebih lanjut, Khalid mengatakan bahwa adanya alat - alat yang baru ini diharapkan dapat dimaksimalkan utilitasnya, dan dioptimalkan dari segi pemeliharaan. Tenaga SDM pun telah dilatih sehingga sangat cukup dari segi kualitas dan kuantitas. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah sosialisasi dan implementasi kepada masyarakat terkait alat – alat yang baru ini. Sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan dan serta mendukung peningkatan kinerja rumah sakit," ucapnya
“Terima kasih kepada Direksi dan seluruh jajarannya, karena telah bekerja dengan keras merealisasikan pengadaan alat ini.”
Menurut dr. Azwar Amir, Sp.U (DPJP Urologi) bahwa alat ESWL ini merupakan alat pemecah batu di ginjal dan saluran kencing tanpa operasi. Alat ini dipasang dipinggang pasien dan menggunakan gelombang elektromagnetik, jadi batu digetarkan sampai pecah. Setelah tindakan pasien boleh pulang, hanya dengan minum obat tablet saja. Alat ini sebelumnya sudah ada, namun yang baru ini lebih canggih. Kekuatan pemecah batunya lebih kuat dan pasien lebih nyaman dengan alat yang baru ini, nyeri yang timbul sangat minimal." ungkapnya
Sementara itu Dr. Eny Sanre, Sp.Rad (DPJP Radiologi) mengatakan, sesuai perencanaan alat tahun 2020, kami mendapatkan kurang lebih 12 alat radiologi. Harapannya ke depan pelayanan radiologi jauh lebih baik, dengan berkembangnya kecanggihan alat yang kami punya sehingga lebih baik lagi dalam penegakan diagnosis pasien." ucapnya
Dr. Ari Sutiko (Penanggungjawab Layanan Hiperbarik) menjelaskan bahwa alat hiperbarik ini berguna untuk terapi oksigen, umumnya kasus – kasus penyelam, namun saat ini berkembang bukan hanya bagi para penyelam, namun saat ini berkembang bukan hanya bagi para penyelam, tetapi bisa juga digunakan untuk terapi pemeliharaan kecantikan kulit. Selain itu untuk terapi kasus - kasus tertentu, misalnya untuk penyembuhan luka diabetes, penyakit autis pada anak, atau untuk telinga berdengung.
Terapi oksigen ini, adalah terapi dengan menaikkan tekanan oksigen setara tekanan di bawah air sehingga dengan tekanan tsb oksigen bisa masuk ke dalam sel – sel tubuh. Alat ini sudah pernah ada sebelumnya namun rusak, dan alat yang baru ini kapasitasnya jauh lebih besar dimana bisa menampung sampai 10 orang dengan 2 pendamping. Fasilitas tambahannya sudah lebih lengkap, ada fasilitas pemadam api ringan, kamera dan pemutar musik. Harapannya, optimalnya pemanfaatan alat ini sehingga berperan dalam percepatan penyembuhan pasien." jelasnya (Rep. Humas)
Submitted by administrator on 2021-03-01 10:15:21