Makassar, 02/10 – Tiga hari pasca gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu, Donggala Sulawesi Tengah dan sekitarnya mengundang simpati dari seluruh rakyat Indonesia bahkan dunia internasional. Tak terkecuali pemerintah provinsi Sulawesi Selatan yang notabene berdekatan dengan wilayah Sulawesi Tengah.
Oleh karena itu, salah satu langkah nyata dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan adalah terus mengirimkan bantuan dan menyambut kedatangan para korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah yang diungsikan di kota Makassar.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah saat mengunjungi para korban yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Minggu (30/18) malam.
Selain itu, kata NA sapaan akrab Nurdin Abdullah, malam ini Pemprov Sulsel juga telah mengirim logistik melalui jalur laut.
Selain mengirim bantuan untuk para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, ia juga mengaku telah mempersiapkan RS di kota Makassar untuk merawat para korban.
Selain menyiapkan RS, Pemprov juga telah menyiapkan ambulance di bandara untuk mengangkut para korban.
“Kita sudah siapkan ambulance, jika ada korban kita langsung larikan ke rumah sakit. Kalau patah tulang langsung ke RS Wahidin. Kalau perawatan biasa ada RS Sayang Rakyat , RS Daya dan RS Pelamonia,” jelasnya.
Lebih lanjut kata NA, Pemprov Sulsel juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan bantuan berbagai alat medis yang dibutuhkan.
Sementara itu Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo Dr. Khalid Saleh menerangkan bahwa penanganan seluruh pasien korban gempa dan tsunami ditangani dengan baik oleh tim kesehatan.
“Tim kesehatan RSWS semuanya tampil all out menangani pasien korban bencana. RS Wahidin menerjunkan tim kesehatan yang sudah terlatih dalam menangani korban, seperti dokter bedah, dokter anastesi, dan perawat ahli serta tim kesehatan lainnya,”ungkapnya saat ditemui disela-sela penerimaan pasien di IGD.
Disamping itu, RS Wahidin bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Donor Darah For Palu dan Donggala bertempat di Gerai Donor PCC Lt. 1, Senin (01/18).
Untuk hari pertama, sekitar 140 orang berpartisipasi dalam kegiatan Donor Darah For Palu dan Donggala, dan terkumpul sebanyak 129 kantong darah yang selanjutnya didistrubusikan ke rumah sakit yang menangani korban.
Mengingat kebutuhan darah masih sangat banyak, maka untuk hari kedua dan hari berikutnya tetap dibuka kesempatan untuk masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Donor Darah for Palu dan Donggala ini.
Meskipun demikian, salah satu korban telah meninggal dunia dini hari kemarin" kata Direktur Medik dan Keperawatan RS Wahidin Sudirohusodo, Prof.dr. Mansur Arief, Ph. D, Sp. PK(K) saat jumpa pers di ruang Media Center RS Wahidin Sudirohusodo di IGD lt. 3, Senin (01/18).
"Korban dengan inisial S (perempuan) ini masuk dalam kondisi tak sadarkan diri. Kami telah melakukan penanganan maksimal, namun Allah SWT berkehendak lain," katanya.
Jenazah korban S, sudah ditangani oleh Forensik RSWS untuk dicatat rekam medisnya sebelum dikembalikan kepada keluarga.
Informasi terakhir, yang diterima oleh Prof Mansyur, jenazah S akan dikirim ke Manado, mengingat keluarga besarnya ada di Manado.
Sekedar informasi, tercatat sampai hari ini RS Wahidin Sudirohusodo telah menangani sebanyak 63 korban, 23 diantaranya sudah dinyatakan pulang dan mengungsi di rumah kerabat yang ada di Makassar sementara korban lainnya masih dilakukan penanganan di IGD dan perawatan di PJT Lt. 4. (Rep. ADHI-HUMAS)
Submitted by administrator on 2018-10-02 10:43:39