Makassar, 14/11 – Upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 54 berlangsung penuh hikmad. Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (NA) bertindak selaku Inspektur upacara pada peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-54 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Lapangan Upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (13/18).
Hari Kesehatan Nasional yang kita peringati setiap tanggal 12 November tahun ini mengambil tema “Aku Cinta Sehat”, dengan subtema “Ayo Hidup Sehat, Mulai dari Kita”. Tema ini sejalan dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), yang menekankan pada upaya promotif dan preventif sebagai pendekatan pembangunan kesehatan.
"Kesempatan ini juga merupakan momentum yang baik untuk kita merenungkan dan introspeksi terhadap apa yang telah kita capai dalam pembangunan kesehatan, kata Nurdin Abdullah menyampaikan sambutan seragam Menteri Kesehatan RI.
Hal ini sejalan dengan perbaikan pada beberapa indikator Kesehatan ibu dan anak, seperti Antenatal Care, persalinan oleh tenaga kesehatan, perawatan ibu nifas, dan pelayanan kesehatan pada bayi dan balita.
"Momentum HUT kesehatan nasional ini tentu kita melihat data tentang data ibu melahirkan problem anak kurang gizi. Inikan kita masuk dalam rangking lima secara nasional, tentu kita prihatin dengan status ini, saya sih mengatakan bahwa sebenarnya tidak sulit untuk mengatasi ini," ungkapnya.
NA menyebutkan, banyak daerah yang melakukan contoh baik, ada diantaranya, health care center, ambulance mobile, ada lagi inovasi daerah lainnya.
Pada kesempatan ini juga, NA menyampaikan kepada segenap Lembaga Kesehatan yang ada di Sulawesi Selatan untuk terus mengkampanyekan tentang imunisasi, sebab masyarakat kita masih banyak yang belum menyadari akan pentingnya imunisasi itu untuk kesehatan anak-anak mereka. Oleh karena itu, tidak ada kata terlambat untuk memulai, asalkan kita mau berusaha,” imbuhnya.
"Tentu kita berharap, Kabupaten yang masih tinggi status gizi rendah, terus kematian ibu melahirkan dan kematian anak, ya kenapa kita tidak melihat daerah-daerah yang bisa menurunkan angka kematian ibunya, kita jangan malu mencontoh dan jangan malu membuat sebuah terobosan dari hasil pengembangan orang, yang penting bagi kita, ini adalah program kemanusian," paparnya.
Pemerintah Provinsi Sulsel ke depan, sebut NA akan mencoba untuk membangun sebuah sistem bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota. Ia juga berharap bawak inovasi di bidang kesehatan terus berkembang.
Perilaku hidup sehat di masyarakat perlu ditingkatkan. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa perilaku makan buah dan sayur yang cukup, yakni 5 porsi per hari sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia, baru mencapai 5 persen. Sementara perilaku aktivitas fisik, juga masih perlu ditingkatkan, karena masih 33,5 persen penduduk di atas 10 tahun yang aktivitas fisiknya kurang.
"Kita harus menyadari bahwa tantangan di depan kita semakin berat, semakin luas, dan semakin kompleks. Solusi terhadap berbagai permasalahan tadi tentu memerlukan kepemimpinan yang kuat, manajemen yang handal, kolaborasi multi-sektor harmonis, dan monitoring evaluasi pembangunan yang terstruktur dan sistematis," ujarnya.
Pada kesempatan ini juga Gubernur Sulawesi Selatan memberikan penghargaan kepada RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang diterima langsung oleh Direktur Utama RSWS Dr. dr. Khalid Saleh, Sp. PD-KKV, FINASIM, M. Kes dalam dua kategori yaitu Instansi yang Reguler Mendonorkan Darah Terbanyak Tahun 2018 dan Pemberi Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Korban Bencana di Sulawesi Tengah. (Rep. AM)
Submitted by administrator on 2018-11-19 13:47:42